JAKARTA--MICOM: Ketiadaan respon PSSI hingga batas waktu 28 Desember yang ditetapkan oleh Komite Sepak bola Nasional Indonesia (KPSI) tidak menghentikan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB). KPSI memutuskan untuk tetap menggelar KLB yaitu pada 6 Maret 2012 mendatang.
Ketua KPSI Tony Apriliani mengumumkan bahwa KPSI yang dipimpinnya akan mengambil alih mandat kepengurusan organisasi PSSI dari tangan kelompok Djohar Arifin. Hal itu dibenarkan oleh statuta, mengingat pemberi mandat adalah 2/3 lebih anggota sah PSSI saat Rapat Akbar Sepak bola Nasional Indonesia 18 Desember silam.
Toni mengatakan bahwa PSSI, dalam hal ini Sekretaris Jendral Tri Goestoro, telah menerima mosi tidak percaya dan dokumen pengajuan KLB 23 Desember 2011 kemarin. Namun tenggat waktu (malam ini), pihak PSSI tidak menanggapi persoalan tersebut. Hingga detik terakhir sebelum konferensi pers, Toni mengklaim masih mencoba menghubungi para pengurus PSSI tetapi tidak ada tanggapan. Oleh karen itu Tony menerangkan saat ini lebih dari 2/3 anggota PSSI kini mengambil kembali mandat mereka atas Djohar Arifin.
"Karena amanat dari anggota PSSI, kami sepakat menganggap kepengurusan PSSI saat ini sudah tidak diakui, dan tidak kredibel lagi. Mulai saat ini KPSI sudah berjalan sesuai fungsinya, sesuai amanat 2/3 anggota PSSI. KPSI akan menjalankan roda organisasi, menggantikan peran kepengurusan PSSI Djohar Arifin," ujar Tony dalam konferensi pers KPSI, Rabu (28/12) malam di Hotel Sultan, Senayan.
Seperti diketahui, dalam sebanyak 452 perwakilan anggota PSSI, baik dari klub maupun Pengprov, sepakat menyerahkan mandat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, kepada Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSN) yang terbentuk sejak Rapat Akbar Sepak bola Nasional di Hotel Pullman.
KPSI dalam acara malam ini memastikan digelarnya KLB pada 6 Maret 2012 di Surabaya. Selain itu Tony mengungkapkan penyelenggaraan Kongres Tahunan PSSI (21 Januari) di Bandung, membentuk Komite Pemilihan, dan Komite Banding.
KPSI juga menunjuk mantan Ketua Komisi Disiplin PSSI era Nurdin Halid, Hinca Pandjaitan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPSI secara profesional akan menyelesaikan serta menuntaskan persoalan administrasi kelembagaan. Sekjen akan berperan pula menjadi penghubung KPSI dengan federasi, KONI, dan pemerintah
SUMBER : http://www.mediaindonesia.com
Ketua KPSI Tony Apriliani mengumumkan bahwa KPSI yang dipimpinnya akan mengambil alih mandat kepengurusan organisasi PSSI dari tangan kelompok Djohar Arifin. Hal itu dibenarkan oleh statuta, mengingat pemberi mandat adalah 2/3 lebih anggota sah PSSI saat Rapat Akbar Sepak bola Nasional Indonesia 18 Desember silam.
Toni mengatakan bahwa PSSI, dalam hal ini Sekretaris Jendral Tri Goestoro, telah menerima mosi tidak percaya dan dokumen pengajuan KLB 23 Desember 2011 kemarin. Namun tenggat waktu (malam ini), pihak PSSI tidak menanggapi persoalan tersebut. Hingga detik terakhir sebelum konferensi pers, Toni mengklaim masih mencoba menghubungi para pengurus PSSI tetapi tidak ada tanggapan. Oleh karen itu Tony menerangkan saat ini lebih dari 2/3 anggota PSSI kini mengambil kembali mandat mereka atas Djohar Arifin.
"Karena amanat dari anggota PSSI, kami sepakat menganggap kepengurusan PSSI saat ini sudah tidak diakui, dan tidak kredibel lagi. Mulai saat ini KPSI sudah berjalan sesuai fungsinya, sesuai amanat 2/3 anggota PSSI. KPSI akan menjalankan roda organisasi, menggantikan peran kepengurusan PSSI Djohar Arifin," ujar Tony dalam konferensi pers KPSI, Rabu (28/12) malam di Hotel Sultan, Senayan.
Seperti diketahui, dalam sebanyak 452 perwakilan anggota PSSI, baik dari klub maupun Pengprov, sepakat menyerahkan mandat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, kepada Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSN) yang terbentuk sejak Rapat Akbar Sepak bola Nasional di Hotel Pullman.
KPSI dalam acara malam ini memastikan digelarnya KLB pada 6 Maret 2012 di Surabaya. Selain itu Tony mengungkapkan penyelenggaraan Kongres Tahunan PSSI (21 Januari) di Bandung, membentuk Komite Pemilihan, dan Komite Banding.
KPSI juga menunjuk mantan Ketua Komisi Disiplin PSSI era Nurdin Halid, Hinca Pandjaitan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPSI secara profesional akan menyelesaikan serta menuntaskan persoalan administrasi kelembagaan. Sekjen akan berperan pula menjadi penghubung KPSI dengan federasi, KONI, dan pemerintah
SUMBER : http://www.mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar