ADA saja yang dilakukan anak-anak guna mengisi liburan sekolah, seperti para bocah di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka mengisi liburan sekolah dengan membuat dan memainkan permainan tradisional.
Bagi sebagian anak, permainan tradisional tidak lagi menarik dan mulai ditinggalkan. Belum lagi kenyataan bahwa permainan tradisional sering kali tidak bisa ditemui di toko mainan sehingga anak kesulitan mendapatkannya.
Namun di Joho Baru, Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, puluhan anak berkumpul dan membuat permainan tradisional sejak pagi. Mereka juga memainkannya.
Tidak sulit membuat permainan tradisional, bahkan bahannya bisa ditemukan di sekitar kita. Membuat keris dari janur, misalnya. Mereka memanfaatkan daun kelapa muda ini untuk permainan.
Tidak hanya itu, mereka juga membuat wayang yang dibuat dari batang singkong, seperti yang dibuat Nindi dan teman-temannya. Kali ini, Nindi membuat tokoh wayang Gatot Kaca.
Lihatlah, hanya dengan merangkai batang singkong, wayang pun didapat dengan mudah. Siswi kelas 5 ini mengaku, membuat dan memainkan mainan tradisional untuk mengisi liburan sekolah.
Tidak mau kalah dengan Nindi, Andi dan temannya juga memainkan permainan tembak-tembakan yang dibuat dari bambu. Permainan ini unik; cara memainkannya dengan mengisi peluru kertas kemudian didorong untuk ditembakkan.
Sementara, adik-adik mereka membuat perahu kertas dengan berbagai ukuran yang kemudian melepasnya di sungai kampung setempat.
Menurut Kokor, salah seorang warga Joho baru, anak-anak sengaja dikumpulkan dan bermain untuk melestarikannya permainan tradisional. Mainan ini menjadi sarana nostalgia bagi mereka mereka yang kini sudah dewasa.
Kokor mengaku, dalam 29 hari anak disibukkan dengan internet dan komputer. Dengan satu hari diajak membuat dan memainkan permainan tradisional, anak-anak sudah melestarikan mainan tradisional yang kini hampir punah.
Kokor berharap kegaitan seperti ini akan ditiru daerah lain untuk mengisi waktu liburan sekolah dengan biaya murah dengan menghargai alam; memanfaatkan lingkungan kampung.
Bagi sebagian anak, permainan tradisional tidak lagi menarik dan mulai ditinggalkan. Belum lagi kenyataan bahwa permainan tradisional sering kali tidak bisa ditemui di toko mainan sehingga anak kesulitan mendapatkannya.
Namun di Joho Baru, Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, puluhan anak berkumpul dan membuat permainan tradisional sejak pagi. Mereka juga memainkannya.
Tidak sulit membuat permainan tradisional, bahkan bahannya bisa ditemukan di sekitar kita. Membuat keris dari janur, misalnya. Mereka memanfaatkan daun kelapa muda ini untuk permainan.
Tidak hanya itu, mereka juga membuat wayang yang dibuat dari batang singkong, seperti yang dibuat Nindi dan teman-temannya. Kali ini, Nindi membuat tokoh wayang Gatot Kaca.
Lihatlah, hanya dengan merangkai batang singkong, wayang pun didapat dengan mudah. Siswi kelas 5 ini mengaku, membuat dan memainkan mainan tradisional untuk mengisi liburan sekolah.
Tidak mau kalah dengan Nindi, Andi dan temannya juga memainkan permainan tembak-tembakan yang dibuat dari bambu. Permainan ini unik; cara memainkannya dengan mengisi peluru kertas kemudian didorong untuk ditembakkan.
Sementara, adik-adik mereka membuat perahu kertas dengan berbagai ukuran yang kemudian melepasnya di sungai kampung setempat.
Menurut Kokor, salah seorang warga Joho baru, anak-anak sengaja dikumpulkan dan bermain untuk melestarikannya permainan tradisional. Mainan ini menjadi sarana nostalgia bagi mereka mereka yang kini sudah dewasa.
Kokor mengaku, dalam 29 hari anak disibukkan dengan internet dan komputer. Dengan satu hari diajak membuat dan memainkan permainan tradisional, anak-anak sudah melestarikan mainan tradisional yang kini hampir punah.
Kokor berharap kegaitan seperti ini akan ditiru daerah lain untuk mengisi waktu liburan sekolah dengan biaya murah dengan menghargai alam; memanfaatkan lingkungan kampung.
1 komentar:
jadi inget sm permainan jaman kecil dl, setiap mlm minggu kumpul dilapangan RT rame2 main petak umpet, batu 7, galasin, karet dll.
Selain ada aktifitas fisiknya (lari2an) jg ada unsur kerjasama & sosialnya :)
Keep writing kawan & selalu berkarya dimanapun kita berada :)
Posting Komentar