Lebih
dari 50 tahun yang lalu, media-media di Virginia dan Illinois
dihebohkan dengan sosok misterius di dalam kegelapan yang menyerang para
penduduk.dengan gas berbau aneh. Misteri yang sering sering disebut
“Mad Gasser of Mattoon” atau “orang gila penyebar gas dari Mattoon” ini
termasuk salah satu misteri besar dunia yang belum terpecahkan.
Peristiwa ini bermula pada tahun 1933.
Pada
pukul 10 malam, tanggal 22 Desember 1933, sebuah kota kecil bernama
Botetourt County, Virginia, sudah terlihat sepi. Pada malam ini, untuk
pertama kalinya oknum yang disebut orang gila penyebar gas akan segera
beraksi.
Nyonya Cal Huffman masih terjaga saat itu.
Tidak
berapa lama kemudian, ia mencium bau manis yang aneh di dalam rumahnya.
Seumur-umur, ia belum pernah mencium bau seperti ini. Nyonya Huffman
merasa pusing, namun bau itu segera sirna.
Pada
pukul 22.30, bau itu datang kembali. Kali ini sensasi yang
ditimbulkannya lebih kuat sehingga delapan orang anggota keluarga
Huffman dan seorang tamu bernama Ashby Henderson yang sedang menginap
merasakan efeknya.
Semua yang
mencium bau itu mulai merasakan mual, pusing, kram pada wajah dan sesak
nafas. Alice, putri Nyonya Huffman yang berusia 20 tahun merasakan
akibat yang paling parah. Ia mengalami sesak nafas yang sangat parah
sehingga harus diberikan nafas buatan. Untungnya nyawanya berhasil
diselamatkan. Namun, beberapa minggu setelah peristiwa itu, ia masih
sering mengalami kram pada anggota tubuhnya.
Tidak
ada yang bisa menjelaskan darimana bau itu berasal. Namun, Mr. Huffman
yakin kalau ia melihat sesosok pria melarikan diri di kegelapan malam.
Ketika polisi memeriksa lokasi kejadian, mereka hanya menemukan sebuah
jejak sepatu hak tinggi di dekat jendela.
Dua hari kemudian, bau misterius itu kembali muncul di Cloverdale.
Mr.
Clarence Hall dan istrinya sedang berada di rumahnya. Saat itu pukul
sembilan malam. Kemudian, penciuman mereka menangkap bau manis aneh yang
sangat kuat. Dengan segera keduanya merasakan lemas dan pusing.
Sekali
lagi, tidak ada yang bisa memastikan asal bau misterius itu. Polisi
yang menyelidiki kasus ini menemukan kalau bau tersebut ternyata
terkonsentrasi pada sebuah lubang paku di jendela. Polisi percaya kalau
lubang ini telah digunakan untuk menyemprotkan gas berbau itu kedalam
rumah.
Ini berarti ada oknum yang bertanggung jawab atas serangan ini!
Sekarang, serangan gas berbau ini dan kemungkinan adanya oknum jahat yang menyebarkannya telah menarik perhatian media.
Pada
tanggal 11 Januari, serangan itu berlanjut lagi. Juga pada pukul 10
malam, Nyonya Moore dari Howell’s Mill, melaporkan adanya suara-suara
aneh di halaman yang diikuti dengan sosok bayangan berkelebat dekat
jendela yang telah lama pecah. Segera setelah itu, nyonya Moore mulai
mencium bau gas yang aneh. Mrs. Moore yang lebih waspada segera meraih
bayinya dan berlari keluar. Namun, walaupun ia telah bertindak dengan
sigap, gas itu tetap saja membuat tubuhnya merasakan kram untuk sesaat.
Pada
malam yang sama, GD Kinzie dari Troutville juga mengalami serangan yang
serupa. Menurut dokter yang datang memeriksanya, Mr.Kinzie kemungkinan
telah diberi gas Chlorine yang berbahaya.
Pada
tanggal 16 Januari, Mr. FB Duval yang tiba di rumahnya pada pukul 23.30
menemukan kalau keluarganya telah diserang oleh sang penyebar gas.
Dalam perjalanannya menuju kantor polisi, ia melihat sekelebat sosok
manusia sedang berlari menuju mobil yang ada di dekat situ. Mr. Duval
mengejarnya, namun sosok tersebut menghilang dalam kegelapan.
Beberapa
penduduk lain juga melaporkan serangan serupa yang berlangsung hingga
tanggal 28 Januari ketika lima orang di kediaman Ed Stanley di Colon
Siding mengalami pusing akibat bau gas tersebut. Salah seorang dari
mereka, Frank Guy, berhasil mendapatkan udara segar sehingga mendapatkan
kesadarannya kembali. Ketika itu ia sempat menyaksikan empat pria
sedang berlari di dekat hutan kecil. Frank meraih senjata dan menembak.
Namun, sepertinya tidak mengenai pria-pria tersebut.
Keesokan
harinya polisi yang mulai menyadari bahaya serangan-serangan ini telah
menyediakan hadiah sebesar $ 500 bagi siapa saja yang bisa memberikan
keterangan mengenai para penjahat penyebar gas. Jumlah ini cukup besar
untuk ukuran saat itu.
Serangan
terakhir yang terjadi pada tahun 1934 terjadi pada tanggal 11 Februari
ketika lima laporan serangan masuk ke kantor polisi.
Pada
hari itu juga, polisi menemukan sebuah botol kecil berisi cairan di
salju di sekitar rumah korban serangan di Botetourt. Keesokan harinya,
polisi berhasil mengetahui kalau cairan itu adalah campuran dari cairan
yang tidak berbahaya bagi manusia, kurang lebih seperti penyemprot
serangga yang ada di setiap rumah tangga.
Setelah
penemuan bukti kecil itu, entah kenapa seluruh serangan gas tiba-tiba
berhenti. Tidak ada lagi laporan-laporan yang masuk dan orang-orang
mulai berspekulasi kalau apa yang telah terjadi dalam beberapa bulan ini
mungkin hanyalah sebuah histeria massa.
Harian Roanoke Times bahkan dengan yakin menurunkan editorial yang berjudul “Tidak ada penyebar gas di Roanoke.”
Tetapi 10 tahun kemudian, orang gila penyebar gas kembali beraksi.
Kali
ini serangan-serangan tersebut terjadi di Mattoon, Illinois, yang
dimulai pada akhir Agustus 1944. Serangan ini berlangsung hingga
beberapa minggu.
Pada pagi hari
tanggal 31 Agustus, Urban Raef terbangun oleh bau menyengat yang segera
membuatnya menjadi pusing dan muntah-muntah. Istrinya yang berniat
bangun untuk mencari tahu segera menyadari kalau tubuhnya sendiri telah
mengalami kram dan tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
Pada
tanggal 2 September 1944, Seorang perempuan bernama Aline Kearney sudah
berbaring di tempat tidur sambil membaca surat kabar ketika ia mencium
bau gas yang manis dan sangat kuat. Bau itu membuat ia dan anak
perempuannya yang berusia tiga tahun menjadi mual-mual. Ketika Aline
mencoba untuk bangun dari tempat tidurnya, ia menemukan kalau ia tidak
bisa menggerakkan kakinya.
Ketika menemukan kakaknya dalam keadaan seperti itu, adik Aline yang sedang menginap di rumah itu segera menghubungi polisi.
Ketika
polisi datang dan menyelidiki, mereka tidak menemukan sesuatu yang
mencurigakan. Namun, pada pukul 12.30 malam itu, ketika suami Aline yang
berprofesi sebagai supir taksi pulang, ia menemukan seseorang sedang
mengendap-endap di samping rumahnya. Ia mengejarnya, namun penyelinap
itu berhasil melarikan diri.
Apa
yang dialami oleh Aline Kearney segera menjadi sensasi dengan cepat.
Media-media mulai memberitakan kalau orang gila penyebar gas yang pernah
meneror Virginia 10 tahun yang lalu telah datang ke Illinois.
Lalu,
media mulai menjuluki oknum penyebar gas itu dengan berbagai julukan.
Mulai dari Mad Gasser of Mattoon, Anesthetic Prowler atau Phantom
Anesthetic. Figur misterius ini kemudian dianggap bertanggungjawab atas
serangan-serangan yang menyusul pada minggu-minggu berikutnya.
Setelah pemberitaan oleh banyak
media, beberapa orang mulai melaporkan terjadinya serangan serupa.
Mereka mengklaim kalau serangan gas yang dialami telah menyebabkan
mereka mengalami pusing, kelumpuhan, mual dan muntah.
Pada
tanggal 5 September, Nyonya Carl Cordes melaporkan penemuan sebuah kain
kecil basah di serambi rumahnya. Ketika ia memungutnya, ia mencium bau
yang sangat kuat.
“Rasanya
seperti lumpuh.” Katanya. “Suamiku harus membantu aku masuk ke dalam
rumah. Segera bibirku mulai membengkak dan langit-langit mulut dan
tenggorokanku terasa seperti terbakar. Aku mulai memuntahkan darah dan
suamiku segera memanggil dokter. Dibutuhkan waktu sekitar dua jam hingga
aku merasa normal kembali.”
Para penduduk Mattoon mulai diliputi ketakutan.
Ada
alasan lain mengapa ketakutan ini lumayan cepat menyebar. Pada saat
itu, perang dunia II sedang berlangsung dan media-media nasional di
Amerika pernah memperingati kalau pasukan Nazi mungkin menggunakan gas
racun untuk menyerang warga sipil. Jadi, para penduduk mulai
menghubung-hubungkan peristiwa ini dan bertanya-tanya apakah Nazi
terlibat dalam serangan-serangan ini.
Pada minggu-minggu berikutnya,
pihak kepolisian menerima beberapa laporan serangan setiap malam. Banyak
korban melaporkan kalau mereka melihat figur tinggi berpakaian hitam
yang terlihat berlari dari halaman rumah mereka sesaat setelah serangan
terjadi. Selain itu, ada yang melaporkan melihat asap berwarna biru dan
mendengar suara berdengung yang aneh.
Karena
polisi tidak kunjung memecahkan misteri ini, para warga berinisiatif
membentuk kelompok ronda yang menyisir jalan setiap malam. Namun usaha
ini tidak juga membawa hasil.
Pada tanggal 13 September, korban serangan gas telah mencapai lebih dari 30 orang.
Namun,
setelah tanggal itu, tidak ada lagi laporan adanya serangan.
Seakan-akan, orang gila penyebar gas dari mattoon telah memutuskan untuk
berhenti total. Akibatnya, polisi yang belum berhasil mengumpulkan
petunjuk yang memadai menemui jalan buntu dan misteri ini menjadi tidak
terpecahkan hingga saat ini.
Selama
lebih dari setengah abad, para penulis, peneliti dan sejarawan mencoba
untuk melihat kembali kasus ini dan berusaha menjelaskan apa yang
sesungguhnya terjadi di Botetourt County dan Mattoon pada saat itu.
Walaupun kasus ini tidak membawa korban jiwa, situasi kasus yang
misterius telah menarik perhatian banyak peneliti sehingga orang gila
penyebar gas dari Mattoon dikategorikan ke dalam misteri penyerang
siluman sejajar dengan Jack si tumit pegas.
Beberapa
penulis cenderung menganggap peristiwa ini sebagai contoh histeria
massa. Ini terlihat dari headline harian Roanoke Times yang beranggapan
kalau sesungguhnya tidak pernah ada orang gila penyebar gas. Teori ini
kemudian didukung oleh pihak kepolisian yang menyimpulkan kalau
peristiwa ini adalah histeria massa yang dibantu penyebarannya oleh
media. Selama puluhan tahun, kisah ini bahkan sering dijadikan contoh
histeria massa yang terjadi akibat perang dunia dan akibat istri-istri
yang ditinggal suami pergi berperang.
Salah satu contoh media yang
dianggap membantu penyebarannya adalah Mattoon Journal Gazzette yang
membuat pemberitaan dengan headline “Mrs.Kearney dan putrinya korban
pertama.”
Pada saat itu, belum
diketahui apakah akan ada korban berikutnya. Namun, judul pemberitaan
yang provokatif itu dianggap telah membantu menimbulkan histeria yang
berkepanjangan.
Teori histeria
massa ini juga dikutip dan didukung oleh psikolog bernama Donald M
Johnson yang mendokumentasikan kasus Mattoon pada tahun 1945 dan JP
Chaplin pada tahun 1959. Menurut para psikolog ini, efek-efek fisik
seperti pusing, mual dan muntah sesungguhnya adalah efek dari histeria
yang umum terjadi.
Selain teori histeria massa, ada juga teori polusi.
Kesimpulan
ini cukup wajar karena bau gas yang menyengat itu dianggap sangat mirip
dengan bau gas yang berasal dari polutan atau limbah buangan. Banyak
yang bersepekulasi kalau bau itu berasal dari carbon tetrachloride atau
trichloroethylene yang memiliki bau manis dan dapat mengakibatkan efek
penyakit seperti pada korban.
Pada
konferensi pers tanggal 12 September, pihak kepolisian sebenarnya juga
sudah mengemukakan kemungkinan ini. Namun, teori ini segera
dikesampingkan karena saat itu tidak ditemukan pabrik yang memiliki
limbah buangan semacam itu.
Selain
teori-teori diatas, ada penulis yang percaya kalau sesungguhnya memang
ada oknum gila yang telah menyebarkan gas berbau tersebut. Salah seorang
diantaranya adalah penulis bernama Scott Maruna. Bahkan ia yakin kalau
ia mengetahui siapa sesungguhnya orang gila penyebar gas tersebut.
Maruna
sendiri adalah seorang guru sains yang menulis sebuah buku berjudul
“The Mad Gasser of Mattoon: Dispelling the Hysteria”, yang terbit tahun
2003. Ia adalah penduduk asli Mattoon.
Menurut
Maruna, peristiwa ini tidak bisa dianggap sebagai histeria massa karena
banyaknya laporan yang menyebutkan bau gas yang datang dari jendela dan
adanya sosok manusia yang sedang berlari di kegelapan. Jadi memang ada
oknum yang menyebarkan gas tersebut.
Menurutnya
lagi, pada masa itu, di Mattoon, ada seorang pelajar jenius yang sangat
kutu buku. Namanya adalah Farley Llewellyn, seorang pelajar jurusan
kimia yang suka bereksperimen dengan berbagai bahan kimia. Suatu hari
laboratoriumnya bahkan sempat meledak hingga terdengar sampai ke
tetangga-tetangganya.
Maruna percaya kalau Llewellyn adalah orang gila penyebar gas yang sesungguhnya.
Jika memang Llewellyn pelakunya, apa motifnya?
Llewellyn
ternyata sakit hati akibat dikucilkan oleh masyarakat karena dicurigai
sebagai seorang homoseksual. Jadi selain memiliki kemampuan, ia juga
memiliki motif. Karena itu korban serangan tersebut terlihat acak karena
ia memang dendam kepada keseluruhan masyarakat. Bahkan kebanyakan
serangan juga terjadi di dekat rumahnya.
“Farley, sang jenius kimia yang jago dengan bahan kimia adalah penyebar gas yang sesungguhnya.” Kata Maruna.
Ia percaya kalau gas yang disebarkan oleh Llewellyn adalah tetrachlorethane.
Tetapi
Maruna gagal menjelaskan peristiwa yang terjadi sepuluh tahun
sebelumnya di Botetourt County. Apakah Llewellyn juga pelakunya?
Sepertinya hampir tidak mungkin.
Ataukah Llewellyn hanya meniru serangan 10 tahun sebelumnya?
Pertanyaan
ini masih belum terjawab hingga sekarang. Dan karena
pertanyaan-pertanyaan seperti inilah, misteri orang gila penyebar gas
tidak pernah dianggap benar-benar terpecahkan.
0 komentar:
Posting Komentar